Sabtu, 20 Juli 2013

Order Forex: Buy Sell Stop dan Buy Sell Limit

Pada saat melakukan trading forex terdapat beberapa macam perintah order yang perlu diketahui oleh para trader untuk melaksanakan transaksi pada Metatrader, dan perintah order ini dibagi menjadi dua jenis yaitu:

Order secara Langsung (Instant Executions)
Order yang dilaksanakan pada saat itu juga diharga sekarang di market (Running Prices Quote). Dan instant executions terdiri dari perintah order Buy dan order Sell pada market forex.

Pending Orders,
Order yang akan berjalan atau aktif jika menyentuh suatu titik harga tertentu yang telah di setting sebelumnya (ibaratnya seperti membooking posisi tempat terlebih dahulu).

Pending order dibagi menjadi 4 yaitu:

Buy Stop
Buy Stop - Tokotua Forex Memasang (dengan mengorder) BUY diatas harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar grafik dapat bergerak naik lagi agar mendapatkan keuntungan.

Sell Stop
Sell Stop - Tokotua Forex Memasang (dengan mengorder) SELL dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Sell dengan harapan agar grafik dapat bergerak turun lagi agar mendapatkan keuntungan.

Buy Limit
Buy Limit - Tokotua Forex Memasang (dengan mengorder) BUY dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak turun ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan otomatis dipasang Buy dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak naik agar mendapatkan keuntungan.

Sell Limit
Sell Limit - Tokotua Forex Memasang (dengan mengorder) SELL diatas harga yang sekarang sedang berjalan, dengan harapan bila grafik running price bergerak naik ke suatu titik tertentu, dan di titik tersebut akan tomatis dipasang Sell dengan harapan agar setelah itu grafik dapat bergerak turun agar mendapatkan keuntungan.

Selain perintah-perintah order diatas, pada transaksi forex juga terdapat istilah-istilah berikut untuk pelaksanaan order.
  • Take Profit – biasa disingkat TP : yaitu untuk target profit.
  • Stop Loss – biasa disingkat SL : yaitu untuk membatasi kerugian. (cut loss)
Stop loss pada umumnya sebaiknya dipasang di setiap order yang akan dilakukan, dengan tujuan untuk membatasi kerugian agar tidak semakin terpuruk dan mengalami margin call jika open posisi terkena loss.

Fasilitas Trailing Stop
Trailing Stop yaitu suatu fasilitas yang dimana berguna untuk melindungi profit dari kerugian dengan cara menaikkan stop-lossnya tahap demi tahap secara otomatis berdasarkan dari jarak trailing stop yang telah ditentukan dari awal.

Contoh Trailing Stop (dengan jarak 20 pips)
Dari 1.7575 tersebut berbalik turun maka stop loss anda tidak akan ikut turun, dan kemudian jika turun terus dan menyentuh ke 1.7555 maka posisi anda akan diclose otomatis dengan hasil profit sekitar 55 pips (1.7555 – 1.7500). Jadi dengan trailing stop maka profit atau keuntungan yang diraih bisa lebih maximal tanpa harus khawatir berbalik menjadi loss.

Perintah transaksi diatas dapat dimodifikasi ordernya secara mudah, yang mana jika menggunakan software MetaTrader dapat dimodifikasi dengan cara klik kanan pada posisi order tersebut (di menu terminal di bagian bawah), setelah itu pilih “modify order”. Bila ingin order posisi baru dapat menekan tombol F9 dan untuk bantuan Help dapat menekan tombol F1 pada keyboard.

Thank To 

Cara kerja dan Penggunaan Indikator

 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwVsWXmh3v-JHR_6kcy2x3YHv2Dp7-bBP33NAJwtRDpWtmog-wFYYGNYLEfTP-om73jagJk2mrakss9HSCL6mopiqYpsXEpAeTXUmBcn7e_WLPc-o3q4BoOOWTL2HrS_qPWuvQVnAqmuy-/s1600/indikator-forex.jpg Setalah mempelajari cara memilih Indikator Trading, sekarang kita akan membahas tentang cara kerja indikator yang ada dalam Metatrader. Tetapi saya tidak akan membahas satu per satu dari indikator tersebut karena jumlah indikator di Metrateder 4 ada lebih dari 30 indikator. Oleh karena itu, saya akan meringkasnya dengan menjelaskan beberapa indikator yang sering dipakai oleh para trader.

Relative Strength Index
Relative Strength Index atau RSI digunakan untuk menghitung perbandingan antara kenaikan dan penurunan harga. Nilai yang dipergunakan RSI adalah 0-100. Fungsi dari indikator RSI adalah untuk mengetahui apakah harga sedang Overbought atau Oversold.

Penggunaan RSI
Kalau kita menggunakan indikator RSI, bila harga RSI bernilai sangat tinggi ( di atas 80) maka waktunya untuk Open Sell dan bila nilai RSI rendah (di bawah 20) berarti waktunya untuk melakukan Open Buy.

MACD
Moing Average Convergence Divergence adalah indikator yang berfungsi untuk menunjukkan tren yang sedang terjadi. Di dalam MACD terdapat 2 garis yaitu Signal line dan MACD line. Untuk signal line biasanya berwarna merah, dihitung dalam rentang waktu 9 hari, sedangkan MACD line dihitung dari pengurangan selama 26 hari dan 12 hari. MACD juga dapat digunakan untuk mengetahui kapan waktu untuk buy dan kapan waktu untuk sell.

Penggunaan MACD
Bila MACD posirif dan MACD line memotong signal line dari bawah ke atas maka saatnya buy dan jika MACD negatif dan MACD line memotong signal line maka saatnya sell.

Parabolic SAR
Parabolic SAR (Stop and Reversal) digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya perubahan tren harga. Parabolic SAR digambarkan dengan titik-titik di atas atau di bawah grafik.

Penggunaan Parabolic SAR
Jika indikator Parabolic SAR berada di bawah harga, maka waktunya untuk buy, dan jika Parabolic SAR berada di atas harga maka waktunya untuk sell.

Moving Average
Moving Average atau MA adalah indikator yang sering sekali digunakan para trader. Fungsi indikator ini digunakan untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu instrumen finansial dalam suatu rentang waktu. Biasanya digunakan dalam waktu 5 hari, 10 hari, 20 hari, 50 hari, 100 hari, atau 200 hari. Ada 4 variasi MA yang digunakan dalam analisis teknikal, yaitu:
  • Simple Moving Average (SMA)
  • Linear Weighted Moving Average (LWMA)
  • Exponential Moving Average (EMA)
  • Smoothed Moving Average (SMMA)
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian dan perbaedaan dari 4 variasi MA adala sebagai berikut, Attach indikator Moving Average kedalam chart, maka akan tampil gambar seperti di bawah ini.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgY_afB_VaLXfpYhrdgQJFbx7kO5QfAAdjoTRUBmmWYKfDThVpci6n63DTSzSWYeUkiqLP7pzHPkLV9oyIbj_hWK3it8arNH9J0-0zyA_fPbkBjiFUPcC8J7GiRkoyJWZ_u1sAAhSum1-Px/s1600/Moving-Avarage.png

Dari gambar tersebut, kita bisa memilih variasi MA, baik Simple, Exponential, Smoothed, Linear Weighted. Untuk membedakan keempat variasi di atas, maka akan saya berikan warna yang berbeda dengan periode yang sama. Untuk mengubah warnanya, Anda bisa mengubahnya pada kolom style. Pasa variasi Simple Moving Average (SMA) saya akan beri warna merah, sedangkan untuk variasi Exponential Moving Average (EMA) dan smoothed Moving Average (SMMA) kita berikan warna kuning dan biru, dan untuk Linear weighted Moving Average (LWMA) kita akan berikan warna putih. Dengan memberikan warna pada 4 variasi tersebut, maka kita bisa melihat manakah dari keempat variasi tersebut yang sensitif, dan mana yang tidak sensitif dalam merespon harga.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjH4u5ukSd4Rvg0XS5fIiXVs98GOWlEhP46zBLIsHTAx9hZE797-U8WaKceqNGGCiwbIr1_MV38oQZR1YmkdXNsY-iHV88nTFgk2Agk6qsbrDo5yBYptjJji13AqtF8SLgHlB6XVRGhskZI/s1600/Variasi-Moving-Avarage.png Dari keempat variasi Moving Average di atas, ternyata yang paling sensitif (paling cepat merespon perubahan harga) adalah jenis SMA, EMA dan LWMA. Maka dari itu, ketiga variasi tersebut biasanya sering dipakai untuk bertransaksi jangka pendek. Sedangkan SMMA adalah variasi MA yang kurang sensitif dlam merespon perubahan harga, dan biasanya dipakai untuk transaksi jangka panjang. Semakin sensitif indikator akan sangat membantu untuk memprediksi harga, namun terkadang semakin sensitifnya indikator juga sering memberikan false signal (sinyal yang dihasilkan bisa saja salah atau tidak berlangsung lama). Jika anda ingin bermain aman, maka pilihan yang paling cocok adalah menggunakan variasi SMA dibandingkan dengan variasi yang lainnya. Tetapi jangan anda bermain yang beresiko, dalam arti untungnya besar akan tetapi resikonya juga besar. Anda bisa memilih variasi SMA karena lebih sensitif dalam memberikan sinyal. Walaupun demikian, semua variasi indikator hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam membuat keputusan, sedangkan kitalah yang sebenarnya menentukan keputusan tersebut berdasarkan petunjuk indikator.

Penggunaan Moving Average
Penggunaan MA sangat sederhana, anggaplah kita membuat MA dengan periode 8 (merah) dan 12 (biru). Maka ketika MA periode 8 memotong MA periode 12 dari atas kebawah, maka itu berarti sudah saatnya bagi kita untuk sell. Begitu juga sebaliknya jika MA periode 8 memotong MA periode 12 dari bawah ke atas, maka saatnya untuk buy.

Stochastic Oscillator
Stochastic Oscillator adalah indikator yang menunjukkan lokasi harga penutupan terakhir dibandingkan dengan range harga terendah atau tertinggi selama periode waktu tertentu.

Penggunaan Stochastic Oscillator
Penggunaan Stochastic Oscillator adalah, jika nilai Stochastic di atas 80 dan dikatakan overbought, itu berarti sudah waktunya untuk sell, namun jika nilai Stochastic di bawah 20 dan dikatakan oversold, itu berarti sudah waktunya untuk buy. Begitu juga dilihat dari garis %K dan %D. Jika %K memotong %D ke atas, berarti waktunya untuk buy. Dan jika %K memotong %D ke bawah berarti waktunya untuk sell.

William Percent Range
William Percent Range (WPR) adalah indikator yang berfungsi untuk menunjukkan apakah suatu harga sudah overbought atau oversold. Harga yang sedah overbought cenderung turun, sedangkan harga yang sudah oversold cenderung untuk naik. Nilai untuk indikator adala 0-100.

Penggunaan William Percent Range
pada prinsipnya, penggunaan indikator ini sangatlah mudah. Bila harga bernilai sangat tinggi, di atas -20, maka waktunya untuk sell dan bila harga bernilai sangat rendah, di bawah -80, maka waktunya untuk buy.

Bollinger Bands
Bollinger Bands merupakan indikator yang dibuat dari dua buah garis yang berada pada standar deviasi tertentu dari garis tengah. Bollinger Bands digunakan untuk mengetahui volatilitas suatu harga. Indikator ini akan melebar saat harga bergerak fluktuatif, dan akan menyempit bila harga bergerak relatif datar.

Penggunaan Bollinger Bands
Cara penggunaan indikator Bollinger Bands adalah jika harga menyentuh garis atas maka waktunya kita untuk sell. Begitu juga sebaliknya, jika harga menyentuh garis bawah maka waktunya untuk buy. Tetapi perlu diketahui bahwa ketika harga keluar dari garis atas ataupun garis bawah, kemungkinan besar pergerakan harga tersebut akan terus berlanjut.

Money Flow Index
Money Flow Index (MFI) dikembangkan oleh Laszlo Biriyi, Jr. Indikator ini mengukur seberapa besar aliran uang masuk dan keluar dari suatu produk sekuritas. Indikator ini hampir sama dengan indikator Relative Strength Index (RSI), bedanya adalah indikator RSI hanya memperhitungkan harga, sedangkan indikator MFI juga memperhitungkan volume.

MFI membandingkan aliran uang positif dan aliran uang negatif untuk mendapatkan suatu indikator, yang kemudian dibandingkan dengan harga. Hal ini dilakukan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan suatu tren. Seperti halnya RSI, indikator MFI juga menggunakan skala 0-100 dan biasanya menggunakan periode 14 hari. Semakin besar jangka waktu periode yang digunakan, pergerakan naik-turunnya indeks MFI akan lebih halus dan lebih stabil.

Rasio uang positif terjadi jika harga khusus untuk hari ini lebih besar dari harga khusus kemarin. Sedangkan rasio uang negatif terjadi jika harga khusus untuk hari ini lebih kecil dari harga khusus kemarin. Besarnya harga uang positif dihitung sebagai penjumlahan aliran uang yang positif sebanyak periode yang ditentukan. Begitu pulsa besarnya uang negatif dihitung sebagai penjumlahan aliran uang negatif sebanyak periode yang ditentukan.

Penggunaan Money Flow Index
Penggunaan indikator MFI hampir sama dengan penggunaan indikator RSI, yaitu dapat digunakan sebagai indikator pembalikan arah tren (divergence) atau sebagai indikator terjadinya titik jenuh beli (overbougth) ataupun titik jenuh jual (oversold).

Jika arah pergerakan indikator MFI berlawanan dengan arah pergerakan harga suatu produk, maka dapat dipastikan akan terjadi perubahan arah tren harga. Namun demikian keadaan seperti ini dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama, baru kemudianterjadi perubahan arah tren harga. Karena itu, sebaiknya penggunaan indikator ini digabungkan dengan penggunaan indikator lainnya.

Dengan menggunakan metode tersebut, kita dapat mendapatkan perkiraan bahwa sinyal beli akan muncul jika arah pergerakan MFI naik, sementara arah pergerakan harga menurun. Sebaliknya sinyak jual muncul jika arah pergerakan indikator MFI turun, sedangkan arah pergerakan harga naik.

Indikator MFI juga dapat digunakan untuk menentukan apakah terlalu banyak ataukah masih terlalu sedikit volume yang sedang diperdagangkan. Jika sudah terlalu banyak volume yang diperdagangkan, maka akan terjadi kedaan jenuh beli sehingga investor cenderung turun. Jika kita menggunakan metode yang didasarkan oleh volume, maka sinyal jual (sell) muncul jika MFI berada di atas 80 dan sinyal beli (buy) muncul jika MFI berada di bawah 20.

Thank To 

Senin, 28 Januari 2013

SHARING EXPERIENCE



Apa yang membuat forex trading begitu sulit????????? Apakah Fibonacci, MACD, Elliott Wave, EMAS, Stochastic, atau sejumlah indikator lainnya???????

Tidak, jika bukan  itu, lalu apa? Sebagai trader kita melihat webinar mermbaca buku tentang trading yang ada,  pergi ke setiap seminar dan menghadiri kelas – kelas yang mahal. Kita semua tahu banyak teori serta  aturan, namun mengapa begitu banyak dari kita gagal sebagai trader?

Alasan  kita gagal karena kurangnya disiplin.

Pasar selalu lebih lambat atau lebih cepat dari yang kita  inginkan. Kadang-kadang kita menunggu berjam-jam untuk menunggu open position yang tepat dan kadang kita tdk menghiraukan telepon atau rasa lapar hanya untuk melihat monitor bergerak mendekati posisi yang kita inginkan.

Saya ingat suatu hari, saya menunggu sekitar dua jam untuk menunggu harga berbalik, karena satu hal saya harus ameninggalkan layar monitor beberapa menit entah bagaimana. Ketika aku kembali ke komputer, aku akan melakukan scalping yg banyak sebagai antisipasi harga berbalik, ternyata pasar bergerak berbeda serta rencana saya take out telah terlewat. Anda mungkin juga telah mengalami hal seperti itu. Pada saat itu saya begitu marah dan panik, sehingga rencana yang telah disusun berantakan dan pada saat itu saya telah kehilangan USD 470  untuk perdagangan sisa hari itu, jadi saya keluar. Saya tutup semua pair.

Sebagai pemula saya tdk tahu seperti apa resistant serta support, saya menganggap harga akan terus berlanjut.  Ternyata apa yang terjadi esok harinya ketika saya buka computer, harga telah berada pada posisi pada saat seperti yang saya harapkan pada hari kemarin,,,,, ini pengalaman yang selalu saya pegang. Pada saat itu saya sudah ingin berhenti bertrading karena putus asa modal saya hampir habis, saya hanya menyisakan modal USD 30. saya hentikan real trading saya kembali ke  akun demo, saya pelajari hanya 2 pair saja EUR/ USD  dan GBP/ USD  saya masih berjuang dengan menunggu, saya harus membuat beberapa perubahan dan belajar banyak dari market, akhirnya saya temukan cara yang tepat buat saya dari akun demo yang hanya modal awal USD 1000 dalam waktu 3 bulan menjadi 3.096  setelah itu saya kembali ke modal sisa saya yang USD 30 dan dari sana saya tidak pernah menambah modal lagi, sampai sekarang saya bertrading bisa untuk living…lalu untuk  apa cerita ini ?  saya hanya ingin berbagi dengan anda jika anda sudah mengalami down seperti yang saya alami……5 kunci yang dapat saya sharing buat anda

1.      KONSISTEN jangan pernah bermain dengan banyak pair
2.      MONEY MANAGEMENT  selalu gunakan sebagian dari modal mak. 20%
3.      TENANG, jangan mudah terpengaruh dengan rush saat itu, tetap berpegang pada rencana awal sesuai dengan alat yang anda gunakan. INDI atau EA
4.      TANPA EMOSI, jika pada hari itu jadwal  trading anda sudah habis, dan anda dalam kondidi loss jangan paksakan,  segera close dan tinggalnya computer anda.
5.      MOMENT, jangan pernah OP jika anda belum ada sinyal pasar akan bergerak kearah
mana? Jika perlu jangan paksakan trading pada hari seperti itu.

Semoga sharing ini bisa memotivasi anda… Sukses buat Anda !!!!!!!!!!

Sabtu, 26 Januari 2013

INDICATOR SIMPLE


Download: chandelierstops_v1.ex4 ( klik kanan - SAVE AS...) mt4/experts/indicators

indikator ini dapat digunakan:
- Untuk keluar  setelah profit tercapai  (ketika garis horisontal berjalan lebih dari 3-4 bar)
- Untuk mengidentifikasi tren sideway (garis berjalan horisontal) - lakukan close !
- Atau Anda dapat menggunakan indikator ini untuk membantu  (membuka pair baru pada        perubahan tren = perubahan warna)